Senin, 10 Desember 2018

Kebun Sawit Dituding Picu Perusakan Hutan, Benarkah?

Muhammad Idris - detikFinance
Foto: Febri Angga PalgunaFoto: Febri Angga Palguna
Jakarta - Produk sawit Indonesia disorot dunia. Ini setelah Parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi yang menyebut komoditas andalan ekspor itu jadi penyebab deforestasi hutan.

Lantas, benarkah perkebunan jadi pemicu deforestasi alias perusakan hutan? Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), San Afri Awang, mengungkapkan memang kebun sawit membuat alih fungsi kawasan hutan.

Namun, alih fungsi hutan karena pembukaan perkebunan sawit justru kecil, jika dibandingkan dengan alih fungsi hutan untuk sektor peternakan.
Baca juga: Ekspor Sawit ke Eropa Dihambat, Ada Peluang di Dalam Negeri 

"Hutan yang sudah dilepas bagaimana pun ada unsur deforestasi. Tapi sawit bukan satu-satunya penyebab deforestasi hutan dunia. Minyak sawit bukan penyebab utama," kata San Afri saat rapat dengan pendapat dengan Komisi IV DPR, Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Menurut Afri, dari data 239 juta hektar lahan hutan dunia yang mengalami deforestasi selama 20 tahun terakhir, sebanyak 50 juta hektar alih fungsi hutan dilakukan untuk sektor peternakan.

"Kemudian (penyebab) deforestasi hutan kedua sebanyak 13 juta hektar akibat kedelai, 8 juta hektar karena jagung, dan sawit hanya 6 juta hektar atau hanya 2,5%," jelasnya.

Dia berujar, tuduhan sawit penyebab kerusakan hutan tersebut dianggap terlalu berlebihan. Tudingan miring tersebut lebih karena minyak sawit bisa diproduksi dengan sangat efisien, jauh lebih murah dibandingkan minyak nabati lain.

"Kalau menurut kami, terlalu berlebihan negara Uni Eropa proteksi produknya. Mareka ketakutan kalau produktivitas sawit kita sangat efisien, bisa 4,2 ton per hektar per tahun, sehingga tidak perlu tanah luas," ucap Afri.

Baca juga: Eropa Jegal Minyak Sawit RI, JK: Mereka Takut Tersaingi

Efisiennya produksi minyak sawit ini jauh mengungguli produktivitas tahunan minyak nabati lainnya seperti rapeseed (minyak rapak) yang hanya 0,6 ton per hektar, minyak bunga matahari 0,5 ton per hektar, dan minyak kedelai 0,4 ton per hektar.

"Jadi kami tolak kalau minyak sawit jadi penyebab utama deforestasi. Deforestasi itu definisi simpelnya segala sesuatu yang mengubah hutan jadi penggunaan lain dan tak jadi hutan lagi," tandas Afri. 

repost :

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3477804/kebun-sawit-dituding-picu-perusakan-hutan-benarkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar