Rabu, 06 Mei 2015

Goa Patu Rijal

Pintu Goa Patu Rijal
Kawasan karst pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu eksokarst dan endokarst. Contoh-contoh eksokarst( morfologi permukaan) adalah dolina, uvala, dan polje. Contoh-contoh endokarst (morfologi bawah permukaan) adalah gua, terowongan, sungai bawah tanah, saluran.

Proses Pembentukan Gua
Tahap awal, air tanah mengalir melalui bidang rekahan pada lapisan batu   gamping menuju ke sungai permukaan. Mineral-mineral yang mudah larut dierosi dan lubang aliran air tanah tersebut semakin membesar.
Sungai permukaan lama-lama menggerus dasar sungai dan mulai membentuk jalur gua horisontal.
Setelah semakin dalam tergerus, aliran air tanah akan mencari jalur gua   horisontal yang baru dan langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan bertemu sistem gua horisontal yang lama dan membentuk surupan (sumuran gua).

Ornamen-ornamen Dalam Gua Karst

  • Geode: Batu permata yang terbentuk dari pembentukan rongga oleh aktifitas pelarutan air`tanah. Kemudian dalam kondisi yang berbeda terjadi pengendapan material mineral (kuarsa, kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh air tanah pada bagian dinding rongga.
  • Stalaktit ( stalactite ): Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua. Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses pelarutan batu gamping : CaCO3 + CO2 + H2O à Ca2 + 2HCO3


  • Stalakmit ( stalacmite ): Merupakan pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air dari atas langit-langit gua.


  • Tiang ( Column ): Merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan stalakmit menjadi satu.


  • Tirai (drapery): Tirai (drapery) terbentuk dari air yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang pada langit-langit yang miring hingga membentuk endapan cantik yang berbentuk lembaran tipis vertikal.


  • Teras Travertin: Teras Travertin merupakan kolam air di dasar gua yang mengalir dari satu lantai tinggi ke lantai yang lebih rendah, dan ketika mereka menguap, kalsium karbonat diendapkan di lantai gua

Ornamen Goa Patu Rijal

Goa Patu Rijal merupakan salah satu goa yang terletak di Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Goa ini terletak diatas bukit dan jalur menuju goa ini sudah lama tidak di kunjungi oleh manusia dan dulunya merupakan daerah wisata goa dilihat dari banyaknya coretan-coretan di dinding-dinding goa.
    Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2015 oleh Team MAPALA UNIMED. Kegiatan berlangsung selama 3 hari 2 malam dengan tujuan Goa Patu Rijal dan Goa Pintu air. Kegiatan diselenggarakan melalui Divisi DIKLAT dalam kegiatan LANTAB CAVING (Latihan Pemantapan Goa). Lantab ini diikuti oleh peserta 8 orang wanita dan 2 orang pria serta 1 orang instuktur dan 1 orang pendamping instruktur.

    • Pukul 14.00 WIB Kegiatan awal dimulai di Sekretariat MAPALA UNIMED dengan Opening Ceremony lalu berangkat pukul 14.30 WIB. 
    • Pukul 18.30 para peserta sampai di desa terakhir dan langsung melakukan perjalanan. Track menuju Goa Patu Rijal  melewati perkebunan karet masyarakat dan sungai. 
    • Pukul 19.30 WIB Para team LANTAB camping di kebun karet dan briefing terlebih dahulu mengenai track menuju Goa Patu Rijal sambil beristirahat
    • Pukul 06.00 WIB team bangun melakukan peregangan dan memasak untuk serapan pagi sekaligus makan siang dan sekaligus packing.
    • Pukul 09.00 WIB team melanjutkan perjalanan kembali. Jalur track menuju Goa Patu Rijal sudah lama tidak ijamah manusia karena jalur perjalanan sudah tidak nampak lagi tertutupi ilalang-ilalang.
    • Pukul 12.00 WIB team sampai bibir sungai dan mendirikan camp sekaligus briefing kembali mengenai keadaan goa dan hal-hal yang akan diamati.
    • Pukul 12.30 WIB team menuju Goa Patu Rijal namun jalan terputus dan team mencari alternatif jalur lain. Team menyusuri goa sambil mengamati keadaan goa seperti ornamen, maupun fauna di dalam goa sambil mengambil gambar.di pintu Goa Patu Rijal banyak terdapat coretan yang dibuat oleh tangan-tangan jahil. Keadaan di goa lembab dan licin dikarenakan air yang terus menetes. Berbagai ornamen berada di dalam goa seperti stalagtit, stalagmit, flowstone, column, Ornamen ini terbentuk akibat dari tetesan air selama bertahun-tahun yang mengandung kalsium karbonat dan beberapa material yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi warna dari ornamen yang berada di Goa Patu Rijal. Panjang goa ini lebih kurang 200 meter karena harus meneliti ornamen serta sudut dari Goa Patu Rijal. Di pintu akhir ternyata goa sudah tertutupi oleh longsoran sehingga tidak dapat tembus keluar.
    • Pukul 15.00 WIB team kembali ke camp di pinggir sungai sambil melakukan ISHOMA.
    • Pukul 19.30 WIB team dilanda hujan badai dan akhirnya team beristirahat.


    Manfaat Gua Karst
    Potensi tersembunyi daerah gua karst antara lain:

    • Daerah potensi mineral: Batuan karbonat (batu gamping) merupakan salah satu dari sumber mineral terbesar di daerah karst. Batuan ini sering digunakan sebagai ornamen/hiasan, campuran pembuatan semen, serta bahan baku industri-industri seperti untuk bahan pemutih, penjernih air dan bahan pestisida.
    • Objek Wisata: Banyaknya wisata yang dikembangkan, seperti wisata alam, wisata petualangan, wisata ilmiah. 
    • Daerah penambangan: Daerah karst khususnya gua karst dapat dijadikan daerah penambangan, seperti penambangan untuk industri semen, gips, dan batu gamping.
    • Daerah potensi air: Pada dasarnya, karena merupakan batuan yang kompak, batugamping bersifat impermeabel. Adanya sistem rekahan atau rongga-rongga pelarutan di dalamnya, menyebabkan batugamping dapat bertindak sebagai akifer yang cukup baik. Air ini dapat digunakan karena merupakan cadangan air bersih yang justru meluap pada musim kemarau.
    • Terdapat banyak benda-benda arkeolog: Ada banyak fosil yang di temukan dalam gua-gua kapur yang tersedimentasi.
    • Habitat bagi banyak fauna: Pada gua karst biasanya terdapat banyak hewan menguntungkan yang bisa dijumpai, di antaranya ular, kelelawar, dan walet. Ular dapat bermanfaat sebagai predator tikus. Kelelawar bermanfaat sebagai pemakan serangga dan walet.

    Di edisi selanjutnya akan dibahas mengenai Goa Pintu Air.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar